Diduga Menjadi Korban Malpraktek Wanita 20 Tahun Meninggal Di RS BAYANGKARA Makassar Usai Dibedah


Makassar,Sulsel,03/07/2024.

Seorang wanita bernama Nur Fitriyanti yang didampingi oleh ayahnya mendatangi RS Bhayangkara dengan maksud hendak memeriksa apa yang dikeluhkan pada dirinya apa penyakit yang dideritanya pada akhir Mei 2024 lalu


Sesampainya di rumah sakit Nur Fitriyanti bertemu dengan seorang perawat dan langsung dilakukan pemeriksaan terhadap Nur Fitriyanti dengan cara melakukan USG dan hasilnya pasien tersebut diketahui menderita  sakit batu empedu yang dimana nampak terlihat pada Foto dan selebaran surat yang sudah dicantumkan tanggalnya 3 Juni 2024


Bakri, yakni ayah pasien (Nur Fitriyanti) menjelaskan, awalnya saat anaknya akan mendapatkan tindakan operasi


Pada tanggal 16 April Fitriyanti masuk RS Bhayangkara dengan keluhan panas dingin saat di USG ada batu empedunya lalu keluar rumah sakit  pada 20 April 2024, akhir Mei masuk RS lagi dengan keluhan sakit perut hasil USG empedu kista, keluar RS sekitar tanggal 4-5 Juni 


Tanggal 11 Juni kontrol dan rencana di USG tanggal 13:Juni yang masuk RS 12 Juni dengan keluhan sesak dan sakit perut


Saat ketemu dokter bilangnya besok operasi jam 12 siang namun ternyata operasi di operasi pagi


Setelah masuk ruang operasi tiba-tiba petugas keluar panggil orang tua Fitriyanti untuk masuk ke ruang operasi


Di ruang operasi dokter mengatakan "ini empedunya sama kistanya nda bisa di angkat" ujar sang dokter


Setelah di operasi masuk ruang ICU, besoknya pindah kamar namun dokternya tidak pernah muncul


Hingga tanggal 18 Juni keluar dari RS dokternya tidak pernah kelihatan yang muncul hanya asistennya


Tanggal 24 Juni sesaknya dan jahitan operasinya terlepas di bagian pusar lalu Fitriyanti di bawa ke RS Siloam tapi di tolak karena sudah di bedah, lalu kembali ke RS Bhayangkara namun juga di tolak dengan alasan banyak pasien dan tidak ada tempat tidur  yang kosong


"Ibuku sempat cekcok sama perawat kata ibuku kenapa di tolak sedangkan di operasi di RS ini" beber Fitriyanti  yang saat dikisahkan kembali oleh ayahnya


Akhirnya di ACC dan Nur Fitriyanti di periksa di atas mobil oleh dokter sekitar pukul 11,00 WITA dan masuk kamar namun dokter yang membedah Fitriyanti belum juga muncul-muncul


Tanggal 29 Juni pukul 12 siang jahitannya di buka pukul 8 malam keluar darah karena mungkin belum kering


Sesudah pendarahan Fitriyanti jadi lemah dan masuk ICU sekitar pukul 3-4 dini hari


Tanggal 30 Juni usai Maghrib tidak bisa bicara karena dipasangkan selang di hidung dan mulut karena jantung dan nadinya tidak stabil menurut penjelasan ayahnya


Pada 2 Juli Nur Fitriyanti wafat sekitar pukul 7 lewat (pagi)


Kasus dugaan terjadinya malpraktek yang dilakukan oleh seorang oknum dokter ahli penyakit dalam dan bedah berinisial ER. S, yang bertugas di RS Bhayangkara Makassar kini mulai terkuak dan menyalahi prosedur (SOP) tersebut


Korban Nur Fitriyanti (20) harus di rawat di RS Bhayangkara sekitar 2 hari akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa 2 Juli 2024, yang setelah di lakukan operasi dan mengalami jahitan yang sangat panjang yang mengakibatkan Nur Fitriyani menjadi lemah dan mengakibatkannya meninggal dunia


Keluarga besar Nur Fitriyanti meminta kepada pihak RS Bhayangkara Makassar untuk mempertanggung jawabkan peristiwa ini sebab keluarga menduga kuat Fitriyanti meninggal diakibatkan oleh tindakan dokter yang menangani Fitriyanti bekerja tidak sesuai dengan SOP yang mengakibatkan  Nur Fitriyanti meninggal dunia, tegas keluarga korban 


Keluarga Fitriyanti juga  menegaskan kiranya pihak terkait agar mengambil langkah tegas dan memberikan sanksi berat sesuai hukum yang berlaku terhadap dokter ahli penyakit dalam dan bedah di RS Bhayangkara Makassar agar tidak terjadi lagi dokter-dokter yang bekerja dan bertindak tidak sesuai SOP sehingga tidak menimbulkan keresahan pada masyarakat, pungkas keluarga mendiang Nur Fitriyanti


Pewarta FIRMAN KARCA

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama