Fase Darurat Sampahkah Jogja? Ini Kata Pakar Manajemen Bencana UPN bersama Komunitas Purna Bakti KT DIY dan Pemuda Kampung Jogja

Reporter: K. Herman S.

Yogyakarta, - Polemik sampah di Jogjakarta masih menjadi perbincangan asyik di banyak level baik secara formal maupun informal manakala masyarakat belum mendapat kepastian dan kejelasan atas anjuran untuk menyimpan dulu sampahnya di rumah masing masing sementara jumlah harian akan menambah pula volume yang ada. Meski secara alami warga secara insting alami memakai banyak upaya guna menghilangkan produksi sampah hasil kegiatan rutin kesehariannya dengan memilah, memanfaatkan kembali, mendaur ulang, menjadikan komoditi kreasi, mengubur bagi yang masih memiliki lahan galian, membakar dan berbagai perilaku negatip tak jarang dilakukan juga seperti membuang sampah ke sungai atau sembarang tempat umum maupun warga lain tanpa sepengetahuan pemilik lahan. Bila berkepanjangan tanpa solusi segera bisa menimbulkan dampak sosial yang lebih luas di basis masyarakat.

Hadir dalam forum diskusi informal Haryawan Emir Nuswantoro, SS., SE selaku sekretaris Purna Bakti Karang Taruna Daerah Istimewa Yogyakarta sekaligus ketua pemuda kampung Jogjakarta didampingi pengurus Purna Bakti KT DIY dan Pemuda Kampung Jogja lainnya diantaranya PYok Jogja, Munir dan Herman untuk berdiskusi dengan Koordinator Program Studi Magister Manajemen Bencana (Prodi MMB) UPN "Veteran" Yogyakarta Eko Teguh Paripurno di Omah Sikep Sanggrahan, Wedomartani, Kec. Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55584 Minggu, 30/07/2023.

Pyok Jogja inisitor awal diskusi terkait problem sampah menyampaikan kembali dalam forum untuk mempertajam lagi point point dari diskusi sebelumnya untuk bisa menjadi gerakan bersama sama dalam penyelesaian urusan persampahan dengan aksi nyata.

Emir siap mendukung dan sekaligus mensupport terbentuknya sekolah study sampah dengan menerima masukkan dalam diskusi yang disampaikan Herman selaku pengurus Pemuda Kampung Jogja dan wartawan online yang mana dari hasil pantauan percontohan pemakaian komposter gerabah di Sleman oleh temen pendamping bank sampah bisa menjadi solusi menarik yang praktis dan masuk akal untuk dilakukan melalui sekolah study sampah dari komunitas pemuda kampung Jogja maupun Purna Bakti KT DIY.

Saat inipun telah memesan komposter gerabah untuk uji coba secara langsung untuk percontohan sedang yang di Sleman untuk rumahan telah berjalan sekitar 6 tahun dan sampah rumah tangga terproses menjadi media tanam melalui komposter gerabah," terang Herman.

Sekolah study sampah selain bisa menjalankan edukasi secara mandiri dengan mengambil percontohan dari perwakilan 14 kemantren di kota Jogja dengan perwakilan masing masing dua orang juga bisa melatih dan mensosialisasikan ke warga di kota Jogja serta membawa program ini ke pimpinan DPRD Kota Jogja untuk bisa ditindaklanjuti legislatif dan eksekutif di dinas terkait unruk membuat kebijakan konversi dari sistem lama membayar penggerobak sampah untuk membuang sampah menjadi pengguna komposter gerabah," lanjut Herman.

Peran DPRD peduli darurat sampah dengan mengakomodir dan mendukung upaya melalui sekolah study sampah yang bersedia melakukan secara mandiri melalui swadaya bisa mempercepat penyelesaian  masalah agar tidak meluas dampaknya kemana mana di kota wisata ini, konversi relatif terjangkau budjeting anggarannya melalui DPRD, seperti konversi minyak tanah ke kompor gas dulu, konversu tv analog kebtv digital, saat ini konversi dari penggerobak ke komposter gerabah yang lebih alami dan efektif dibanding komposter memakai ember tumpuk," tegas Herman

Sekolah study sampah bisa menjadi tim edukasi di 45 kelurahan 14 kemantren di kota Jogja bila konversi bisa diakomodir DPRD Kota melalui dinas terkait," tutup Herman


Koordinator Program Studi Magister Manajemen Bencana (Prodi MMB) UPN "Veteran" Yogyakarta Eko Teguh Paripurno menyampaikan beberapa hal Kesadaran komunitas sudah tinggi, kesadaran dari unsur lain perlu ditindaklanjuti melalui kebijakan aktor pentahelix untuk bisa menyelesaikan masalah. Tempat sampah Piyungan dan akan muncul tempat tempat lain dengan tidak memaksimalkan kemampuan teknologi seperti menginstal listrik sampah, bahan bakar listrik dan masih banyak lainnya akan disayangkan. Mulai menggandeng investor juga menjadi salah satu solusi menguntungkan daripada tersesat dengan sistem pengolahan sampah yang ada saat ini. Jogja istimewa bisa dimaksimalkan untuk penyelesaian solusi sampah tanpa harus menunggu berlama lama. Sumber daya DIY kita punya jargon 1M yaitu Mau tinggal dijalankan atau tidak. Ajakan warga yang tidak memilah bisa membayar lebih mahal dan warga yang memilah mendapat profit dari upaya pemilahannya.
Kondisi darurat sampah yang tidak ditangani seperti urusan kedaruratan nafas, kesadaran, darah menjadikannya berlarut larut dan belum tuntas," tutur Eko

Kebijakan baik yang dari Pemda menjadi solusi terbaik untuk semua permasalahan yang ada seperti darurat air, darurat sampah memiliki kesamaan dalam solusi penyelesaiannya," tutup Eko.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama