Kebobrokan Pengelolaan APBK Terbongkar , Diminta Kejati Tindaklanjuti Laporan LIRA



Aceh Tenggara | 

Kebobrokan pengelolaan APBK menjadi catatan sejarah bagi pemerintahan kabupaten aceh tenggara (Agara) diperkirakan mengalami defisit Riil  mencapai Rp 106,6 Miliar tahun 2022.
Terjadinya Defisit dengan jumlah yang sangat spektakuler itu Diduga akibat  lemahnya sistim tata kelola keuangan  pemkab agara pada masa kepemimpinan Raidin Pinim dan Bukhari menjabat Bupati / Wakil Bupati periode 2017 - 2022  , 
defisit anggaran yang yang diduga melampaui ambang ini berimbas pada roda ekonomi serta pembangunan aceh tenggara kedepannya , hal ini  menjadi topik pembahasan banyak kalangan di bumi sepakat segenep.
Berbagai spekulasi dan tanggapan terus mengalir pasalnya "Besarnya angka defisit yang tidak  logika itu yang sebelumnya terhembus di publik defisit sekitar Rp. 71 milyar ironisnya dari dalam gedung dewan terhormat dikabarkan defisit hanya Rp.65 Milyar artinya informasi defisit sempat simpang siur , ada dugaan jumlah defisit ditutup - tutupi ,  tapi nyatanya defisit Rill sebesar Rp.106,6 milyar , hal ini berpotensi  berdampak terhadap pemulihan tata kelola keuangan pemerintahan kabupaten aceh tenggara .


Terjadinya defisit dengan nilai yang sangat  fantastic itu diduga  adanya permainan anggaran oleh  oknum - oknum pejabat teras secara berjama'ah untuk upaya menggerogoti  keuangan daerah  untuk memperkaya diri dan golongan tanpa memikirkan dampak tata keuangan pada pemerintahan aceh tenggara yang akan datang .

Berbagai cara yang diperankan oleh oknum pihak terkait untuk menguras keuangan daerah , salahsatu modus yang disinyalir dilakukan adalah  pembengkaan realisasi pengeluaran keuangan pada proses pembayaran pembelian tanah dan pembayaran  sengketa tanah antara pemda dan dan masyarakat yang diduga tanah yang dibeli pemda adalah milik oknum pejabat teras serta melakukan pergeseran - pergeseran anggaran untuk hal yang tidak urgent seperti makan minum dilingkungan setdakab agara serta muncul  program - program kegiatan yang tidak pro rakyat tentu  Diduga menjadi ladang empuk bagi para pejabat dan ada indikasi dugaan terjadi penyimpangan  pada setoran  pendapatan Daerah (PAD).

Defisit anggaran menjadi realita dan pakta warisan yang diwariskan kepada  rakyat serta pemerintahan saat ini dan pemerintahan yang akan datang , defisit ini diwariskan  pasangan RABU yaitu  masa kepemimpinan mereka  dibumi sepakat segenep  periode 2017 - 2022 .

Saleh Selian Bupati DPD  lumbung informasi rakyat ( LIRA ) Agara berujar defisit  Rp.106,6 Milyar Tidak ada logika , dirinya menduga adanya potensi perbuatan korupsi berjamaah didalamnya terstruktur dan masiv hal ini harus menjadi atensi aparat penegak hukum ( APH ) " sebut Saleh Selian .

Selain itu sambung  Saleh Selian kenapa defisit sebanyak itu  sementara kewajiban pemda pun banyak yang dibebankan kepada mata anggaran yang lain seperti dana operasional desa dari tahun 2019 , 2020, 2021 dan tahun 2022 dibebankan kepada APBN ( DD ) yang seharusnya secara undang - undang operasional desa adalah kewajiban pemda melalui APBK ( ADD ) , dana Op desa yang dibebankan kepada APBN ditaksir mencapai Rp. 46,2 milyar , hal ini jelas - jelas melanggar hukum " diterangkan Saleh Selian .

Kemudian kewajiban pemda dari alokasi dana desa ( ADD sumber APBK ) kepada 385 desa yang tersebar di kabupaten aceh tenggara pada tahun 2017 - 2018 Diduga sebesar Rp.21 milyar tidak disalurkan kepada rekening desa hal ini Diduga telah terjadi korupsi nah untuk menutupi korupsinya diduga dilakukan pergeseran - pergeseran anggaran seperti pergeseran anggaran tahun 2018 muncul kegiatan ditengah jalan yang sebelumnya tidak tertampung didalam APBK serta Diduga adanya penambahan atau  pembengkakan anggaran . Dugaan korupsi ini sudah dilaporkan kepada pihak kejati aceh secara resmi , hal ini patut kita kawal bersama - sama  jika terbukti perbuatan melawan hukum tentu pemerintahan RABU wajib bertanggung jawab karena pemerintahan RABU dilantik pada bulan oktober 2017, maka diminta kepada pihak kejati aceh segera menindaklanjuti laporan kami tersebut  " Kata  Saleh Selian .

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama