BRIN Gelar FGD Terhadap Petani Tambak Tradisional Kecamatan Ketapang dan Sragi


Lintaspena.com, Lamsel - Badan Riset dan Inovasi Nasional bidang fokus riset dan inovasi bidang pangan menggelar kegiatan Fokus Group Discussion (FGD) terhadap para petani tambak tradisional dari Desa, Pematang Pasir, Desa Brundung Kecamatan Ketapang dan Desa Bandar Agung Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan.

Kegiatan riset program RIIM-2 dengan tema "Strategi Implementasi Kelembagaan Korporasi Agribisnis Tambak Dalam Rangka Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan" dengan cara mengumpulkan data responden dengan mengisi kuesioner untuk kegiatan penelitian.

Adapun responden mengisi data di kuesioner dengan identitas peserta FGD, lalu mengisi persepsi FGD terkait upaya peningkatan produksi usaha tani tambak meliputi aspek umum, infrastruktur, peranan kelompok pembudidaya tambak dan aspek kebijakan pemerintah dengan cara melingkari angka 1-10 sesuai jawaban responden.


Kegiatan FGD BRIN diselenggarakan di balai Desa Pematang Pasir Kecamatan Ketapang, Kamis (1/6/2023) dihadiri  langsung oleh Kepala Bidang Perikanan Lampung Selatan Sisrinaldi, S.Kom.,M.M, Ketua Tim BRIN Dr. Ir. Armen Zulham, Dr. Budi Wardono, MP (Anggota tim), Dr. Sumaryanto, MS (anggota tim), Dadan Permana, S.P.,M.Si. Penyuluh perikanan, Kepala Desa Bandar Agung Sapriadi, Kepala Desa Berundung Sunarso, Kepala Desa Pematang Pasir, H. Zainal Fathoni, pengusaha jual beli udang.

Dalam diskusi tersebut Kepala Desa Bandar Agung Sapriadi menceritakan keluh kesah atau aspirasi petani tambak adalah terkait infrastruktur menuju area tambak yang tak kunjung direalisasikan oleh Pemkab Lamsel. Padahal sudah dijanjikan akan segera dibangun, namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda material ada. Untuk infonya baru pelelangan tender, " ungkapnya.

Iapun menambahkan aspirasinya para petambak udang adalah masalah air dan normalisasi jalur air. Karena sudah dangkal diakibatkan sedimentasi dan sumber air yang bagus untuk peningkatan produksi. Karena saat ini, air yang digunakan itu-itu saja. Sedot lalu dibuang dan sedot kembali, artinya air yang digunakan kurang sehat, " paparnya.

Sementara saat diwawancarai oleh pihak awak media, anggota tim BRIN Dr. Sumaryanto, MS mewakili Ketua Tim BRIN Dr. Ir. Armen Zulham menerangkan dengan adanya kegiatan survei sosial ekonomi terhadap petani tambak udang vaname (Littopenaues Vanannmei) di Lampung Selatan, sehingga kita bisa mengerti permasalahan yang bisa diperbaiki. Karena memperbaiki suatu kondisi itu sangat banyak, mulai dari aspek masalah pasar, marketing, budidaya, infrastruktur. Dan itu yang sudah didiskusikan tadi bersama stakeholder di Kecamatan Ketapang dan Sragi, " Ungkap Dr. Sumaryanto usai acara digelar.

Lanjut, kata Dr. Sumaryanto mengatakan hasil dari diskusi dengan petani tambak, pengusaha, pedagang, tokoh masyarakat dan pamong desa, sudah kita serap aspirasinya maupun interesnya. Kemudian kita gabungkan dengan data hasil dari sampling petani tambak yang ada di 3 desa ini sebanyak 60 petani tambak udang tradisional.

"Tujuan kedepannya agar produktivitas bisa meningkatkan dan itu bukan persoalan sederhana. Maka perlu diteliti, itulah tujuannya. Dan hasil dari analisis data dan informasi yang kami dapat selaku peneliti menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi. Itu akan kami sampaikan kepada pihak yang berwenang dari pemerintah pusat sampai pemerintah daerah. Guna mendukung peningkatan produktivitas tadi, " pungkasnya. (Idham)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama